Level 3: Melatih Kecerdasan Hidup Day #4

Anak saya sudah saya kenalkan dengan emosi sejak usianya dua tahun. Jika mendapati dia sumringah, saya bilang, "Ibnu senang, kan? Jika mendapati dia sedih, saya bilang "Ibnu sedih, ya? sambil mengelus punggungnya. Jika mendapati dia takut, saya bilang, "Ibnu takut?" sambil memeluknya. Termasuk ketika marah, saya bilang, "Ibnu kesal ya?" Sambil memeluk dia. (Untuk emosi jijik, kami masih belum menemukan hal yang membuat Ibnu jijik)

Alhamdulillah mengenalkan emosi pada Ibnu mudah sekali. Namun ternyata untuk mengendalikan perasaan marah ini menjadi PR besar bagi kami. Mengapa menjadi PR bagi anak juga saya? Karena artinya saya harus mencontohkan cara mengendalikan amarah. Bahwa sebagian dari proses pengendalian amarah anak saya menjadi tanggung jawab saya. Sebagian lainnya menjadi tugas anak saya untuk bisa mengendalikannya.

Berjanji kepada satu sama lain untuk bisa mengendalikan amarah dengan tidak menaikkan nada suara apalagi merusak barang adalah salah satu cara kami untuk mengendalikannya. Sejauh ini cara ini berhasil menekan ledakan amarah kami. Semoga ada buah manis yang bisa kami petik.

Comments

Popular Posts