Level 2: Melatih Kemandirian Day #8


Berapa lama saya akan hidup mendampingi anak saya? memikirkannya selalu membuat saya takut.
(Mama Ibnu, 2015)

Saya mengikuti beberapa topik yang cukup menarik bagi saya. Yang akan saya bagikan adalah sebuah cerita yang mungkin akan jadi topik hangat untuk dibahas bersama suami. Tentang sekolah.
Ini bukan tentang pendidikan, literally sekolah. Saya dan suami berencana untuk menyekolahkan anak kami di sekolah berbasis agama dengan kurikulum internasional. Meski tentu saja pembahasan untuk menyekolahkan anak di sekolah nasional bahkan bersekolah di rumah pernah menjadi pilihan yang kami diskusikan.
Materi kemandirian sungguh akan membentuk jiwa anak saya kelak di masa depan. Mempersiapkannya dari sekarang akan menjadikannya tangguh untuk menghadapi terpaan badai konflik di masa yang akan datang.

Kegiatan memasak bersama
Saya harap memasak bersama anak bisa membuat anak megenal salah satu cara untu bisa bertahan hidup. Dengan cara makan. Makanan yang dia butuhkan bisa dia dapatkan dengan cara memasak. Bertahan hidup pun memerlukan uang. Semoga skill memasaknya bisa berkembang dan bisa memberi dia sumber penghidupan.

1 Week 1 Skill: Membaca Doa untuk Orang Tua
Ada harapan besar yang saya gantungkan di atas pundak anak saya. Surga. Kali ini saya berusaha memposisikan diri menjadi anak seperti ibnu. Toh saya sendiri adalah anak dari ayah-ibu saya juga anak dari mertua saya. saya mengajak ibnu untuk mendoakan orang tua bersama-sama. Hal ini cukup berhasil untuk membujuknya membaca doa. Ditambah, saya pun bisa menunaikan kewajiban saya medoakan orang tua.


“Berapa lama saya akan hidup mendampingi anak saya?”
Mama Ibnu - 2019 akan menjawab, “saya tak peduli, saya akan mempersiapkan anak saya sholih dan mandiri sejak sekarang juga.”


Comments

Popular Posts