Level 2: Melatih Kemandirian Day #14
Berapa lama saya akan hidup
mendampingi anak saya? memikirkannya selalu membuat saya takut.
(Mama Ibnu, 2015)
Hari ini saya sedang merasa banyak tekanan dari kantor. Imbasnya, saya
mudah sekali melimpahkan rasa kepada orang sekitar. Terlebih pada Ibnu yang
saat salat tarawih malah buat keributan dengan berlari-lari di dalam masjid
bersama teman-temannya.
Fitrahnya anak memang senang berlari di tempat lapang. Tapi bagaimana pun
juga itu adalah tempat sholat dimana sepatutnya tidak ada keributan di tengah
waktu ibadah. Saya menggendong ibnu keluar masjid dan memberi tahunya untuk
berlari di luar masjid saja. Cukup lama kami berdiskusi. Ditambah Ibnu mulai
menangis. Ibnu mulai merasa sedih karena saya marah. Dia bilang dia minta maaf
karena sudah buat keributan. Mama jangan marah lagi. Padahal usianya baru 3
tahun. Tapi kata-kata yang dia lontarkan begitu dalam.
Saya semakin menyadari bahwa tugas saya sebagai orang tua begitu banyak. padahal
waktu yang saya miliki tidaklah banyak. Semoga saya bisa segera menerapkan
berbagai macam ilmu teori parenting yang selama ini saya pelajari, sebelum
semuanya terlambat karena Ibnu semakin besar.
1 Week 1 Skill: Membaca Doa
untuk Orang Tua.
Kami masih menyempatkan diri membaca doa orang tua selesai sholat magrib
atau sebelum tidur. Hari ini alhamdulillah kami bisa membaca doanya dengan
lancar.
“Berapa lama saya akan hidup mendampingi anak saya?”
Mama Ibnu - 2019 akan menjawab, “saya tak peduli, saya akan mempersiapkan
anak saya sholih dan mandiri sejak sekarang juga.”
Comments
Post a Comment
Free to speak up is still under circumstances, no violence