Level 2: Melatih Kemandirian Day #12
Berapa lama saya akan hidup
mendampingi anak saya? memikirkannya selalu membuat saya takut.
(Mama Ibnu, 2015)
Mendapatkan ilmu di kelas bunda sayang membuat saya banyak berfikir. Saya
mulai memikirkan banyak hal tentang apa dan bagaimana. Apa yang saya harapkan
dan bagaimana saya mewujudkannya. Sayangnya, saat itu berkaitan dengan individu
lain, maka saya tidak bisa memaksakan kehendak saya ataupun cara saya kepada
orang tersebut.
Seperti, harapan saya bahwa anak saya kelak akan selalu mendoakan orang tuanya.
Awalnya saya fikir dengan membiasakan ibnu saya bisa mencapai tujuan saya.
rupanya cara yang saya pikirkan tidak selalu berhasil. Dengan demikian saya
mulai memahami, bahwa setiap pribadi unik. Bahwa di beda kondisi, memerlukan
beda strategi.
1 Week 1 Skill: Membaca Doa
untuk Orang Tua.
Saya mulai mengeluhkan pekerjaan saya yang masih menumpuk padahal deadline
sudah semakin di depan mata. Beberapa kali saya menangisi ketidakmampuan saya
menyelesaikan pekerjaan ini. Ibnu yang memeregoki saya menangis kemudian datang
menghampiri dan menawarkan pelukan. “Ibnu doakan supaya pekerjaan mama cepat
selesai dan mama tidak sedih lagi ya. Nanti kita beli esktrim biar bahagia.”
“Berapa lama saya akan hidup mendampingi anak saya?”
Mama Ibnu - 2019 akan menjawab, “saya tak peduli, saya akan mempersiapkan
anak saya sholih dan mandiri sejak sekarang juga.”
Comments
Post a Comment
Free to speak up is still under circumstances, no violence