Level 1: Komunikasi Produktif Day #2

Saya amat menyadari bahwa sebagai ibu, surga anak saya terletak di telapak kaki saya. Jika saja saya bisa berikan surga itu dengan cuma-cuma, saya sama sekali tidak keberatan melakukannya.

Tapi sayang, cara kerja mendapatkan surga itu bukan cara diberikan begitu saja. Harus ada usaha. Dan bila semakin saya pikirkan hal ini, saya mulai menyadari bahwa dalam meraih surga untuk anak saya, diperlukan pula usaha saya sebagai ibunya.

Mengatakan keinginan
Jika disangkut-pautkan dengan komunikasi produktif, salah satu diantaranya adalah mengatakan keinginan. Bayangkan saja bahwa setiap 'taat' yang dilakukan anak akan bisa dikonversi menjadi amalan baik yang berbuah surga di hari akhir nanti. Agar anak mampu 'taat' pada orang tua, terutama pada saya ibunya, maka saya harus mampu menyampaikan apa yang saya inginkan.

Hari ini saya masih direpotkan oleh rengekan Ibnu yang meminta bermain bersama saya. alih-alih bilang, "Jangan menangis," saya memilih bilang, "Coba minta baik-baik pada mama." dan saya contohkan caranya. Agak lama saya membujuk Ibnu untuk dapat meminta baik-baik, tapi pada akhirnya dia bilang, "Mama main sama Inu yuuuuk."

Refleksi Pengalaman
Untuk yang satu ini sebetulnya saya sudah merasa cukup berhasil. Terutama untuk menjaga kebersihan gigi. Kecintaan saya terhadap coklat dan eskrim ternyata saya wariskan pula dalam DNA Ibnu. Tapi, pengalaman saya mendapati sakit gigi setiap kali makan coklat sebelum tidur menyisakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Berbekal keinginan untuk menjauhkan Ibnu dari rasa sakit gigi, saya menceritakan pengalaman sakit gigi akibat malas menggosok gigi. Hasilnya sangat memuaskan. Ibnu menyadari betapa pentingnya sikat gigi dan tidak mau merasakan sakit gigi seperti mamanya waktu kecil dulu.

Alhamdulillaaaaah, hari ini sudah terasa lebih baik dari hari sebelumnya. Mungkin efek dari harus menuliskan progressnya, jadi saya lebih berstrategi dan lebih menahan diri agar tugas ini bisa rampung dan berbuah manis.

Mengenai pengendalian emosi, saya masih merasa bahwa kemampuan mengendalikan emosi saya masih belum cukup baik. Saya harap ini hanya akibat tumpukan pekerjaan dan bukan inner-child.



#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang

Comments

Popular Posts