Komunikasi Produktif (Day #6)



Inu sudah bisa main imajinasi. Jadi jangan kaget lah kalo lihat Inu bawa-bawa sendok sama sepatu dia yang sebelah trus suapi tanaman lidah buaya.

"Nyam nyaaaaammm" kata Inu ke lidah buaya yang menjulur. "Enak? Enak? Ciiiip!" Tambahnya sambil kasih jempol yang lebih mirip mau mentungin si lidah buaya.

Trus dia lari ke dalam rumah. Ngubek-ngubek kantong mainannya. Dia ambil botol kecap kosong, hasil mulung di dapur mama.

"Susah... Susah!" katanya minta pertolongan.

Deg... Saya nyesel banget ngenalin kata ini sama Inu. Awalnya saya niat bantu Inu, "Susah ya? Sini mama bantu." Eeeeh ternyata yg seperti ini tidak rekomendid untuk diaplikasikan.

Otak kita akan bekerja sesuai kosa kata. Jika kita mengatakan "tidak bisa" maka otak akan bekerja mengumpulkan data-data pendukung faktor ketidakbisaan tersebut. Setelah semua data faktor penyebab ketidakbisaan kita terkumpul, maka kita malas mengerjakan hal tersebut yang pada akhirnya menyebabkan ketidakbisaan sesungguhnya. Begitu pula dengan kata "BISA" akan membukakan jalan otak untuk mencari faktor-faktor penyebab bisa tersebut, pada akhirnya kita BISA menjalankannya.

Dalam kasus saya, tiap kali Inu dapat tantangan yang tidak bisa langsung dia pecahkan di percobaan pertama, maka dia langsung katakan "susah" dan berharap dapat bantuan dari orang di sekitarnya.

Kali ini saya tidak langsung membantunya. Saya meminta Inu untuk berusaha lebih keras, "Inu berusaha yaaa..."

"Usaha" katanya meniru ucapan saya.

Inu coba puter-puter tutup kecap. Masih belum terbuka. Trus dia coba buka pakai gigi. Aaaahh, terbukaaaa

Rada serem emang bukanya pake gigi. Tapi anak mana sih yang ga pernah coba buka pake gigi? Generasi '90-an pasti ngalamin.

Di kesempatan selanjutnya saya akan coba Inu untuk lebih memperhatikan, kalau ada sudut yang lebih cembung dari tutup yang bisa jadi tumpuan. Biar bisa buka tutup lebih elegan 😁😁😁


#hari6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Comments

Popular Posts