Pem bunuh

Bukankah malam ini malam yang sama seperti malam-malam sebelumnya? Langit masih sama gelap dan udara masih sama dingin. Tapi malam ini tak buatku menggigil. Bukan malam yang biasa, karena ada api yang menghangatkanku.

Nafasmu lembut teratur. Kau tidur nyenyak, sama seperti malam sebelumnya. Melihatmu seperti itu aku merasa kasihan. Saat matamu terjaga, aku rasa kau tak pernah setentram ini. Jadi aku biarkan dirimu pulas tertidur. Aku tak ingin mengganggumu, setidaknya itu yang ada di benakku.

Beberapa waktu yang lalu, kamu bermain air yang bisa membakar kulitmu. Aku baru tahu itu sekarang. Tapi aku bisa apa? Lagipula melihatmu tertidur di bawah atap ini sudah cukup buatku. Setelah malam ini aku tak mampu lagi berharap banyak padamu.

Jadi, bagaimana ini? Bilah besi yang kamu sembunyikan sudah berubah menjadi pisau. Kau mengasahnya disela-sela waktu yang kau pikir aku tidak tahu. Malam ini aku melihatnya dengan jelas --- mencoba meraba permukaannya meski jujur saja itu sangat menakutkan.

Suatu hari nanti, aku akan tahu darah siapa yang mengalir di bilah besi itu. Apakah darahku?

Comments

Popular Posts