Doa yang diganti
Aku menatap pria asing yang tertidur disebelahku. mengamatinya dari dekat. Pria aneh ini sulit sekali ditebak. Didalam kepalanya ada banyak hal-hal yang absurd yang sering kali membuat aku tergelak.
Rambut alisnya tebal, bulu matanya lentik, nafasnya teratur dan terdengar halus.
Aku meletakan telapak tanganku di dadanya, merasakan detak jantungnya.
Aku bersyukur Tuhan tak mengabulkan semua doaku. Dia mengantinya dengan yang lebih baik dari yang aku bisa bayangkan dalam otak kecilku.
Rambut alisnya tebal, bulu matanya lentik, nafasnya teratur dan terdengar halus.
Aku meletakan telapak tanganku di dadanya, merasakan detak jantungnya.
Aku bersyukur Tuhan tak mengabulkan semua doaku. Dia mengantinya dengan yang lebih baik dari yang aku bisa bayangkan dalam otak kecilku.
Comments
Post a Comment
Free to speak up is still under circumstances, no violence