Harapan Kita
Tentang mimpi-mimpi
yang kita bicarakan di sela-sela perjalanan dibawah terang bulan; tentang kalimat-kalimat
yang diawali dengan kata “semoga …”; tentang ucapan-ucapan yang terselip doa; …. Ini
tentang harapan yang kita bahas sejak awal tahun ini ---- yang terkabul secara
tiba-tiba seperti sebuah pertunjukan sulap dengan mantra abrakadabra
…
Kita tak pernah kehabisan topik
untuk dibahas diantara lelah yang terkumpul di pelupuk mata. Membicarakan keputusan-keputusan
bodoh di masa lalu yang sempat membuat ceria pergi entah kemana; berharap bahwa
kita bukan underdog yang tak memiliki
kemampuan untuk belajar seperti yang selalu Bli Putu Pande ucapkan. Kita yang
saat itu menertawakan betapa hijaunya kita atas perasaan asing yang tiba-tiba
menjadi raja penguasa. Kita yang kemudian merasa bahwa kita sama, miliki pahit
yang sama dengan sayatan luka berbeda memilih menitipkan perasaan cinta itu
pada Yang Maha Kuasa.
Kau yang ajari aku mencintai
dengan cara yang DIA suka, kau ajari aku rapalan doa yang lalu buatku merasa
aman dengan menyerahkan semua takdir kepada SANG PENCIPTA. Kita mencoba percaya
bahwa jika pada saatnya, bahagia itu akan datang untuk kita
Doaku satu persatu terjawab
dengan cara yang tak pernah kita sangka, bersabarlah, doamu pun akan terjawab dengan
cara-Nya yang istimewa.
~ yang saat ini sedang mati rasa, bersemangatlah
Comments
Post a Comment
Free to speak up is still under circumstances, no violence