Tongue
Berwisata merupakan kegiatan yang mengasyikan. Meluangkan waktu di akhir
pekan dengan memanjakan diri di sebuah tempat rekreasi alam sungguh cukup
menghibur untuk sekedar memberi ‘reward’ pada diri sendiri yang
selalu disibukan dengan pekerjaan yang menjadi rutinitas sehari-hari.
Sesungguhnya kegiatan menyenangkan ini seharusnya berjalan denga baik ---
hingga pada akhirnya sebuah komentar ringan yang cukup pedas merubah aura
kebahagiaan dengan benih-benih kemarahan.
Sudah barang pasti, dalam sebuah kegiatan, sesuatu yang tidak beres terjadi. Entah karena kemacetan, ban mobil tiba-tiba bocor atau karena cuaca tiba-tiba memburuk. Tapi, apapun masalah yang terjadi selama acara berlangsung, ‘show must go on’. Nothing can stop it.
Kegiatan tur yang dilaksanakan akhir pekan lalu (28/4) merupakan kegiatan
terbaik yang pernah kami lakukan, in terms
of preparations and team work. Kami telah bekerja bersama-sama sebelumnya
dan kami merasakan bahwa grafik performance
kami meningkat. Team work kali ini jauh lebih baik dibandingkan yang
sebelumnya. Cara kami berimprovisasi, cara kami mengambil keputusan dll
menunjukan perkembangan yang cukup baik.
Hingga pada akhirnya, ditengah kelelahan para panitia yang sudah sibuk
mempersiapkan acara ini dari dari jauh-jauh hari dan ke-hectic-an yang terjadi di the
day, komentar dari seorang peserta di sesi penutup acara membuat tension
meningkat drastis.
Secara ringan dan lugas peserta tersebut menyampaikan penilaian-nya
terhadap performance panita pada
kesempatan itu dengan mengatakan: ‘panitia bekerja kurang efektif’
Personally, I was quite
shocked. Dalam hati aku
berkata: ‘you don’t know anything’.
I just can’t avoid the fact
that she was right. What she was saying was right. The committee did some
mistakes and it was obviously not good. An she'd better choose appropriate words to speak just to appreciate the committee for what they had done for the participants, FOR HER.
Time table kami yang tidak akurat, perhitungan kami
terhadap jumlah food and beverages
yang tidak tepat. Itu merupakan kekurangan kami, kami tahu, dan kami berusaha
berimprovisasi dengan mengambil keputusan yang paling memungkinkan. Tapi
kata-katanya yang berupa kritik (sepertinya ditunjukan untuk ‘membangun’)
dirasakan kurang bijak jika dia sampaikan di depan khalayak umum.
Aku masih ingat, salah satu statement-nya
yang cukup men-judge kami dengan
mengatakan bahwa panitia kurang tanggap.
That was wow. A brave
statement.
For the record, she was a
new comer. Never see how the activities run all this time.
Lidah tak bertulang dan nasi sudah menjadi bubur.
Kata-katanya cukup menohok. Lidahnya dengan ‘santai’ menebas harga diri-ku
sebagai panitia.
Bagian terlucu adalah, mungkin dia tidak melihat, bagaimana panitia
menanggapi jumlah sarapan yang kurang. Karena kita tahu bahwa setiap orang
berhak untuk mendapatkan makanan, maka kami memutuskan untuk mengambil jatah
makan siang kami untuk menutupi sarapan-nya ‘mereka’ yang belum terbagi.
Beberapa teman mengatakan, gadis itu sedang mencari ketenaran.
SUPER LAME.
Seriously, if she really did that because she was looking for fame, she is
mean. Seharusnya, kata-katanya merupakan kata-kata mutiara yang menstimulasi
iman, tapi kenyataannya adalah kebalikannya. That’s what made me just have
invisible anger to her.
Honestly, aku hanya membongkar sisi nya dari 1 organ tubuhnya: lidah.
Kadang aku tergelitik untuk mengatakan ‘katanya mubaleghot, tapi kok
kelakuannya kayak gitu’, meskipun dia seorang pengajar agama, yang sudah barang
pasti mengetahui agama lebih baik daripada aku, aku tak akan sampai tega
mengatakan hal tersebut, ke depan wajahnya. But (and always hold myself with
buts), I am pretty sure she is just an ordinary creature with imperfection
within. She is probably an expert of ‘team-work’ thing so she judge us ‘like that’
or so on. There are so many excuses that force me not to easily judge her for
what she had done.
Aku selalu berusaha untuk mengambil pelajaran,
Pertama: Ya, grafik performance yang meningkat ternyata masih belum cukup. Kedua:
Ya, kata-kata yang ditujukan untuk ‘kebaikan-pun’ ternyata bisa berefek
sebaliknya jika disampaikan dengan cara yang ‘tidak bisa’ diterima. Ketiga: Ya,
seeing the surface does not lead you to see the ugly truth – so do not judge
easily.
Anyway, whatever Gina's pint of view about our big project yesterday, about her opinion etc, I really appreciate to all committee who had realize done this tour perfectly.
ReplyDeleteIt should be our new experience, precious experience when handle young people who have different perspective and opinion each others..
Alhamdulillah Jaza Killahu Khoiro Gina...
:d
ReplyDeletelumayan lah acara kemaren menurut saya....
*inget tiap orang tuh unik dan beda-beda santai aja lah...
evaluasi kapan nih..banyak yang pingin saya komenin
:D