Getaran Itu, Dia Kembali
21 April, Hari Kartini
Sebuah simbol feminisme, meneriakan
persamaan gender.
Tak ada yang aku lakukan secara
spesial di momen ini, tapi malam ini, pukul 22.00, aku mendapatkan sebuah pesan
singkat:
Selamat untukmu perempuan hebat yang telah terlahir di bumi | dari rahimmu akan terlahir anak-anak hebat untuk tanah air ini
Seorang teman lama yang membuatku jatuh cinta pada pesan yang baru saja aku terima.
AKU HAMPIR SAJA JATUH CINTAAA ...
Orang ini berhasil membuatku jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan kalimat yang sama.
Aku membalasnya dengan:
Terima kasih untukmu pria tangguh berhati emas | dalam pelukmu wanita hebat dan anak-anaknya akan hidup tanpa waswas
Hingga saat ini, tiap kali aku kembali membaca pesan singkat itu, aku seperti kembali ke tahun 2010. Bulu kuduku meremang. Kurasakan darah mendesir di urat-urat nadiku. Dia kembali membuatku merasakan getaran itu. Dia laki-laki yang begitu mencintai ibunya; laki-laki yang sangat menyayangi wanitanya; laki-laki yang dilahirkan dari perempuan hebat ditengah pengasingannya.
Dia kembali membuatku merasakan getaran itu, ketika aku mulai ragu apakah aku akan pernah merasakannya lagi setelah mendapatkan perih? Gejolak adrenalin itu kembali hadir, di memancing untuk kembali bermimpi, memimpikan apa yang sempat terkubur oleh halusinasi.
Dia tahu, telah kutuliskan sebuah kisah indah tentang dia dan wanitanya. Sebuah kisah indah sebagai hadiah pernikahannya.
Wanitamu, dari rahimnya akan terlahir anak-anak hebat untuk tanah air
____________
untuk: Bli dengan slyer di kepala 2010 lalu.
terima kasih telah mengingatkanku tentang mimpi-mimpi itu.
Comments
Post a Comment
Free to speak up is still under circumstances, no violence