Balada Malam Minggu: Tak Ada Jahat yang Benar-Benar Jahat

Severus Snape and Itachi Uchiha

Sebagai anak yang menghabiskan waktu dengan membaca Harry Potter dan Naruto, Snape dan Itachi adalah dua orang yang diketahui sebagai antagonis dari awal sampai akhir. Kebaikannya, diketahui di menit-menit terakhir--hanya oleh segelintir orang saja dan rasanya menyesakkan sekali mengetahui kebenaran itu. 

Severus Snape diketahui sebagai orang baik yang menjadi mata-mata Dumbledore pada kubu Voldemort di buku terakhir, Harry Potter and the Deathly Hallows (Buku ke-7), lebih tepatnya di menit-menit terakhir film Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 2. Siapa sangka jika selama ini, sikap ambigu Snape pada Harry Potter, merupakan bentuk perlindungannya pada anak dari perempuan yang selalu dia cintai. Itachi Uchiha diketahui sebagai orang baik pada akhir Naruto Shippuden, tepatnya di Buku 43 dalam manga, saat diceritakan pertempuran antara Sasuke dan Itachi. Itachi dikisahkan sebagai seorang ninja elite Konoha, dihadapkan pada perintah untuk menghabisi klannya sendiri untuk mencegah pertumpahan darah yang lebih parah. Dia menjadi penghianat klan, tanpa ada yang mengetahui bahwa yang dia lakukan semata menjalankan perintah untuk menjaga perdamaian di Desa Konoha.

Manusia adalah makhluk sempurna dengan ketidaksempurnaannya. Dan akalnya, kadang tidak bisa dimengerti oleh orang lain, bahkan yang paling mencintainya sekalipun. Dalam perjalanan hidupnya, ia sering terjebak antara apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan, antara harapan yang membumbung tinggi dan kenyataan yang sering kali tak sejalan.

Tak ada jahat yang benar-benar jahat; seringkali, di balik kegelapan itu tersimpan luka, kesedihan, atau kepedihan yang tak terlihat oleh mata. Kadang, perilaku yang tampak buruk hanyalah jeritan tersembunyi dari jiwa yang terluka, terperangkap dalam rasa takut, kecewa, atau kesendirian.

Setiap orang membawa cerita dan pergulatannya sendiri, yang tidak selalu bisa dipahami oleh orang lain. Terkadang, apa yang terlihat sebagai kejahatan hanyalah cara yang salah dalam mengekspresikan luka batin atau rasa kecewa pada dunia. Di balik setiap sikap keras, mungkin ada keinginan untuk dipahami, untuk diterima, atau untuk diselamatkan dari gelap yang melingkupi hati.

Dengan belajar melihat dari sisi ini, mungkin kita bisa menemukan setitik cahaya dalam setiap jiwa—bahwa setiap orang punya kebaikan, tak peduli seberapa besar ukurannya, seberapa dalam dia menyembunyikannya.

"People live their lives bound by what they accept as correct and true. That’s how they define reality. But what does it mean to be 'correct' or 'true'? Merely vague concepts… Their reality may all be an illusion." -Itachi Uchiha-

Comments

Popular Posts