I love you

Kepadamu aku ucapkan dengan lantang, dengan berbisik, dengan lembut juga dengan lirih.

Tiga kata yang aku ulang-ulang seperti mantra. Yang dengan mengakuinya kepadamu, harapku, kamu tahu aku benar-benar menyukaimu. Yang kuharap, dengan kamu tahu juga mengerti, membuatmu memahami aku, ketakutanku, harapanku juga isi kepala dan hati ini.

Rupanya I love you tidak memberikan penjelasan apa-apa. Rupaya, kata I love you tak lebih bermakna dari senda gurau di sela-sela waktu kerja. Rupanya ... yang tak nampak dan tak terlihat selama ini ... yang remeh dan tak berharga yang dilakukan setiap hari ... yang tak pernah kita kira, meluluh-lantahkan apapun yang kita punya.

Sial, I love you bisa dilakukan tanpa I love you too.